Berbuat baik adalah suatu hal yang harus dibudidayakan, berbuat baik tidak boleh berharap balasan, karna yang berhak membalas hanyalah yang maha kuasa

Sabtu, 06 Februari 2016

contoh autobiografi



Perjalanan Semata Wayang
Nama saya Nur Wakhidah. Saya adalah anak perempuan yang terlahir di Klaten 25 Nopember 1996 masehi atau 13 Rajab 1417 hijiriyah . Saya adalah anak semata wayang dari bapak Surono dan ibu Sri Murtini yang bertempat tinggal di Wonorejo, Sajen, Trucuk, Klaten. Saya memiliki hobi menulis dan saat ini Saya kuliah di IAIN Surakarta. Sebelumnya, saya berasal dari Tk RA Masithoh, SDN 3 Sajen, SMP N 2 Trucuk, dan yang terakhir di SMK N 1 Pedan di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Saat Tk awalnya saya tidak mau bersekolah karena Saya takut dengan teman saya yang sangat nakal, itulah salah satu sebab kenapa saya baru kuliah tahun ini. Saat SD kelas 1 Saya baru bisa mengemudikan sepeda, tapi pada awal saya bisa mengemudikan sepeda saya terjatuh dan kening saya membengkak serta keluar darah yang banyak. Karena waktu itu banyak kasus penculikan dan orang tua saya memberi pesan kepada saya jika ada orang yang tidak dikenal menghampiri jangan terlalu ditanggapi. Padahal waktu itu ada orang yang mau menolong saya tapi saya tidak mau karena saya teringat pesan dari orang tua saya tersebut. Sehingga, Saya berjalan menuntun sepeda saya sambil menangis tersedak-sedak. Disaat SMP ada kejadian yang memang lucu terjadi pada saya, yaitu saat terjadi hujan lebat disertai angin dan saya sedang mengayuh sepeda untuk pulang tapi tubuh saya beserta sepeda saya tertiup oleh angin, untungnya tidak sampai jatuh, hanya saja saya sampai ditengah-tengah jalan dan untungnya jalan sedang sepi. Tapi sesungguhnya masa SMP itu adalah masa yang menyedihkan untuk saya karena banyaknya fitnahan pada saya yang membuat saya tidak memiliki teman, hanya memasak dikantin guru. Masa SMP telah usai dan saya ingin lanjut I sebuah SMK karena saya berpikiran kalu setelah lulus SMK saya tidak bisa lanjut sekolah saya sudah memiliki keterampian dari SMK tapi kalua saya bisa lanjut sekolah berarti saya harus mengejarnya melalui tes dengan cara belajar bersungguh- sungguh. Waktu SMK Saya melakukan pendaftaran sendiri, berangkat sendiri tanpa di antar dan didampingi orang tua. Memang seperti itu cara orangtua saya mendidik saya untuk menjadi orang yang mandiri, saya merasa senang dididik seperti itu karena hal tersebut bisa membuat saya menjadi pribadi yang mandiri. Saya sangat merasa kesal jika ada orang yang berkata “enak ya anak tunggal dimanja terus” padahal tidak seperti itu kenyataannya. Tidak semua anak tunggal itu manja, setiap orang memiliki sifat sendiri-sendiri. Sebenarnya sifat manja itu merupakan sifat yang manusiawi. Sebenarnya saya sama seperti yang lainnya, memiliki sifat yang kadang pemarah, kadang baik. Saya sering marah ketika rasa semangat saya berkurang dan ada teman yang ketika diajak bekerja tidak langsung cepat, dan saya mempunyai sifat penyabar karena ketika saya diejek teman saya hanya membalas dengan senyuman. Saya berbuat baik karena memiliki semboyan “fastabiqulkhoirot” yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan, menurutku berbuat baik itu bisa membuat hati menjadi lebih tenang, nyaman dan tentram. Setelah SMK akhirnya saya tetap bisa melanjutkan untuk kuliah yaitu di Institut Agama Islam Negeri Surakarta di jurusan S1 Tadris Bahasa Indonesia. Awalnya saya ingin kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga jurusan Tehnik Informatika yang sesuai dengan bidang saya waktu SMK, tetapi takdir berkata lain dan ini adalah takdir saya, rezeki saya, saya harus bisa bersyukur dan menikmati atas apa yang saya jalankan saat ini.  Tokoh yang saya idolakan adalah Sulis Tyowati penyanyi religi, beliau merupakan tokoh yang bersyiar didalam syair, saya sangat menginginka untuk bisa menjadi seperti dia, maka dari itu saat ini saya tergabung didalam beberapa kelompok musik religi. Selain itu saya juga mengidolakan ayah saya yang sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sosok ayah saya selalu ada dalam bayangan dan pikiran saya, termasuk kata-kata motivasi yang beliau berikan kepada saya. Salah satunya adalah “selagi masih bisa jangan menyuruh orang lain” kata-kata itu juga merupakan bahwa ayah saya tidak menginginkan saya untuk menjadi pribadi yang manja, saya harus mampu menjadi pribadi yang mandiri tetapi bukan berarti egois. Rencana saya untuk masa depan adalah saya bisa menggunakan ilmu yang saya dapatkan selama sekolah dan kuliah untuk orang-orang yang membutuhkan, bukan untuk menjadikannya sebagai ladang uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar