Perjalanan
Semata Wayang
Nama
saya Nur Wakhidah. Saya adalah anak perempuan yang terlahir di Klaten 25
Nopember 1996 masehi atau 13 Rajab 1417 hijiriyah . Saya adalah anak semata
wayang dari bapak Surono dan ibu Sri Murtini yang bertempat tinggal di
Wonorejo, Sajen, Trucuk, Klaten. Saya memiliki hobi menulis dan saat ini Saya
kuliah di IAIN Surakarta. Sebelumnya, saya berasal dari Tk RA Masithoh, SDN 3
Sajen, SMP N 2 Trucuk, dan yang terakhir di SMK N 1 Pedan di jurusan Rekayasa
Perangkat Lunak. Saat Tk awalnya saya tidak mau bersekolah karena Saya takut
dengan teman saya yang sangat nakal, itulah salah satu sebab kenapa saya baru
kuliah tahun ini. Saat SD kelas 1 Saya baru bisa mengemudikan sepeda, tapi pada
awal saya bisa mengemudikan sepeda saya terjatuh dan kening saya membengkak
serta keluar darah yang banyak. Karena waktu itu banyak kasus penculikan dan
orang tua saya memberi pesan kepada saya jika ada orang yang tidak dikenal
menghampiri jangan terlalu ditanggapi. Padahal waktu itu ada orang yang mau
menolong saya tapi saya tidak mau karena saya teringat pesan dari orang tua
saya tersebut. Sehingga, Saya berjalan menuntun sepeda saya sambil menangis
tersedak-sedak. Disaat SMP ada kejadian yang memang lucu terjadi pada saya,
yaitu saat terjadi hujan lebat disertai angin dan saya sedang mengayuh sepeda
untuk pulang tapi tubuh saya beserta sepeda saya tertiup oleh angin, untungnya
tidak sampai jatuh, hanya saja saya sampai ditengah-tengah jalan dan untungnya
jalan sedang sepi. Tapi sesungguhnya masa SMP itu adalah masa yang menyedihkan
untuk saya karena banyaknya fitnahan pada saya yang membuat saya tidak memiliki
teman, hanya memasak dikantin guru. Masa SMP telah usai dan saya ingin lanjut I
sebuah SMK karena saya berpikiran kalu setelah lulus SMK saya tidak bisa lanjut
sekolah saya sudah memiliki keterampian dari SMK tapi kalua saya bisa lanjut
sekolah berarti saya harus mengejarnya melalui tes dengan cara belajar
bersungguh- sungguh. Waktu SMK Saya melakukan pendaftaran sendiri, berangkat
sendiri tanpa di antar dan didampingi orang tua. Memang seperti itu cara
orangtua saya mendidik saya untuk menjadi orang yang mandiri, saya merasa
senang dididik seperti itu karena hal tersebut bisa membuat saya menjadi
pribadi yang mandiri. Saya sangat merasa kesal jika ada orang yang berkata
“enak ya anak tunggal dimanja terus” padahal tidak seperti itu kenyataannya.
Tidak semua anak tunggal itu manja, setiap orang memiliki sifat
sendiri-sendiri. Sebenarnya sifat manja itu merupakan sifat yang manusiawi.
Sebenarnya saya sama seperti yang lainnya, memiliki sifat yang kadang pemarah,
kadang baik. Saya sering marah ketika rasa semangat saya berkurang dan ada
teman yang ketika diajak bekerja tidak langsung cepat, dan saya mempunyai sifat
penyabar karena ketika saya diejek teman saya hanya membalas dengan senyuman. Saya
berbuat baik karena memiliki semboyan “fastabiqulkhoirot” yang artinya berlomba-lomba
dalam kebaikan, menurutku berbuat baik itu bisa membuat hati menjadi lebih
tenang, nyaman dan tentram. Setelah SMK akhirnya saya tetap bisa melanjutkan
untuk kuliah yaitu di Institut Agama Islam Negeri Surakarta di jurusan S1
Tadris Bahasa Indonesia. Awalnya saya ingin kuliah di Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga jurusan Tehnik Informatika yang sesuai dengan bidang saya waktu
SMK, tetapi takdir berkata lain dan ini adalah takdir saya, rezeki saya, saya
harus bisa bersyukur dan menikmati atas apa yang saya jalankan saat ini. Tokoh yang saya idolakan adalah Sulis Tyowati
penyanyi religi, beliau merupakan tokoh yang bersyiar didalam syair, saya
sangat menginginka untuk bisa menjadi seperti dia, maka dari itu saat ini saya
tergabung didalam beberapa kelompok musik religi. Selain itu saya juga
mengidolakan ayah saya yang sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sosok ayah saya selalu ada dalam bayangan dan pikiran saya, termasuk kata-kata
motivasi yang beliau berikan kepada saya. Salah satunya adalah “selagi masih
bisa jangan menyuruh orang lain” kata-kata itu juga merupakan bahwa ayah saya
tidak menginginkan saya untuk menjadi pribadi yang manja, saya harus mampu
menjadi pribadi yang mandiri tetapi bukan berarti egois. Rencana saya untuk masa
depan adalah saya bisa menggunakan ilmu yang saya dapatkan selama sekolah dan
kuliah untuk orang-orang yang membutuhkan, bukan untuk menjadikannya sebagai
ladang uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar