Berbuat baik adalah suatu hal yang harus dibudidayakan, berbuat baik tidak boleh berharap balasan, karna yang berhak membalas hanyalah yang maha kuasa

Selasa, 15 Desember 2020

SENJA

Senja menghilang

Malam mendatang

Sepi menghampiri

Sunyi menyelimuti

Itulah tiba saatnya

Kita mendoa

Bersyukur atas segala yang diberi

Meminta apa yang dibutuhkan

Meski kadang permintaan lebih banyak daripada pengabdian

Aku bersyukur atas kehadiranmu

Sangat sangat bersyukur

Kau yang sudah mempercayakan cintamu padaku

Kau yang mengubah warna abu-abu ku menjadi pelangi

Aku bahagia atas hadirmu dalam kehidupanku

Dan pintaku

Kita akan segera dipersatukan

Menjalin hubungan yang diwajibkan

Selasa, 03 Desember 2019

Ku Harap Tak Kan Asa



Menikmati senja di kota istimewa bersama orang yang istimewa
Dia
Orang yang benar-bebar sulit ditebak
Tatapannya begitu mendamaikan
Lirikannya begitu menakjubkan
Diskusinya?
Begitu membuka pikiran
Dia begitu menarik
Mebuat menderu dalam diriku
Deruanku penuh pertanyaan
Yang tak tau kapan ku kan temukan jawaban
Izinkan aku untuk mengenalmu lebih dalam

DERU RASA DALAM DIRIKU


Tentang kata istimewa. Aku sendiri tak tau menau tentang makna kata istimewa. Tapi hari ini aku benar-benar menikmati senja di kota istimewa bersama orang yang begitu istimewa. Secara kamus, kata istimewa bisa diartikan sebagai ‘lain daripada yang lain’, tetapi makna secara rasa dan karsa aku tak begitu menemukan apa makna yang sesungguhnya. Tapi… aku merasa bahagia, emztt berarti istimewa itu yang membuat bahagia? Mungkin bisa jadi seperti itu.
Bertemu dengan seseorang yang belum lama dikenal tetapi terasa sudah kenal bertahun-tahun memang menyenangkan apalagi kalau sepemikiran. Ya…. Mungkin karna sepemikiran itulah yang baru kenal sebentar terasa lama. Ada yang lucu saat itu, aku yang berasal dari bidang pendidikan bahasa dan sastra ehhh malah dia yang sepertinya lebih paham dengan kurikulum.
Ngobrol kesana kemari dan tak terasa hampir satu jam lamanya. Kurang lama dan aku juga kurang puas, namun aku bahagia. Membingungkan? Iya aku sendiri aja juga bingung. Haha. Pada intinya aku merasa mengobrol dengannya membuatku nyaman, tatapannya dan lirikannya juga nyaman, tapi aku merasa bahwa ia hanya menganggapku sebagai seorang adik. Mungkin karena aku begitu kekanak-kanakan dan dia begitu dewasa. Entahlahhh… dia emang orang yang sangat sulit ditebak.
Aku takut dan jengkel pada saat itu. Apa maksudnya dia mau dikenalkan denganku, apa maksudnya mau bertemu denganku? Sebatas menambah teman? Atau diakah yang kan membuatku berani kembali membuka hati? Duh…..dedek… ingat kau tak boleh begitu berharap. Aku takut, benar-benar takut kalau sampai aku benar-benar memiliki rasa dengannya. Ada tiga hal yang aku takutkan. Pertama kalau perasaanku ke dia hanya sebagai pelampiasan, kedua aku takut kalau ternyata aku hanya terbawa perasaan saja, ketiga aku takut kalau aku hanya diberi harapan palsu.
Tapi aku begitu tenang dan bahagia bersama dia. Duh gusti... apakah ini anugerah atau cobaan darimu?. Jika aku benar-benar menyukainya atau bahkan mencintainya, apakah aku pantas untuknya? Apakah hati ini benar-benar layak huni? Karna aku merasa saat itu dia membuat tulisan yang intinya hati ini harus benar-benar layak huni dan tujuan dari sebuah hubungan bukanlah untuk menyembuhkan luka melainkan menyempurnakan kebahagiaan. Lalu apakah saat ini aku sudah bahagia? Sudah, aku sudah begitu bahagia. Bagaimana dengan dia? Sepertinya ia masih begitu susah untuk melupakan cinta pertama. Aku tidak akan memaksa dia untuk melupakan cinta pertamanya dan aku juga tidak akan memaksakan diri untuk menjadi seperti cinta pertamanya.
Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya tentang dirinya, tantang perasaannya. Apakah dia benar-benar memiliki rasa padaku atau hanya sebatas abang dan adik? Yang jelas niat pertama dan paling utama aku mau berkenalan dengannya utnuk menambah persaudaraan, entah akan menjadi saudara yang bagaimana. Sekalipun aku memiliki rasa dengannya, aku takut untuk memulai karna aku juga takut untuk mengakhiri.

#Tulisan ini mungkin tidak bisa disebut sebagai cerpen, melainkan lebih pantas disebut sebagai catatan harian. Terimakasih untukmu yang entah sadar atau tidak telah membangkitkanku untuk kembali menulis. Terimakasih untukmu yang selalu membaca dan menikmati setiap tulisanku.

Senin, 25 November 2019

Bangkit Tanpa Dendam dan Tanpa Melukai


Inginku kembali membuka hati
Namun traumaku masih menyelimuti
Aku hanya bisa melampiaskan melalui bait-bait puisi
Tak mungkin kulampiaskan pada seseorang dengan cara melukai
Karna ku tau betapa sakitnya dilukai
Sampai pada akhirnya aku diperkenalkan dengan seseorg
Yang saat ini ku panggil abang dengan rasa yg begitu nyaman
Yang memanggilku 'dik' dan kurasakan kehangatan
Dengan diskusi-diskusi yang mampu membuka pikiran
Entah sampai kapan semua ini berjalan
Dan entah bagaimana takdir yang digariskan tuhan

Selasa, 23 April 2019

Perihal Waktu

Perihal Waktu
(Nur Wakhidah)

Waktu teruslah berdetik
Meski kadang manusia tak lagi bisa berkutik
Disetiap detak jantung manusia
Selalu ada detikan waktu yang menjadi saksi
Aku selalu berusaha menikmati dan mensyukuri hidup ini
Berpijak di negeri yang permai ini
Negeriku Indonesia
Terdapat bermacam oraganisasi agama
Namun hanya satu yang aku cinta
Yaitu Nahdhotul ‘Ulama
Disana aku dibekali prinsip mengabdi kepada kyai
Karena kyai adalah penerus nabi
Karena bersama kyai kudapatkan ketenangan hati
Dididik dengan yang tersurat maupun tersirat
Sehingga hidup menjadi terasa bermanfaat

Minggu, 25 November 2018

Lumut




rasa itu telah membuat sesak dan menimbulkan isak
dia yang benar-benar pergi, dan dia yang belum diketahui kebenarannya
ahhh entah..
rasa memang salah satu keindahan  yang diberikan sang kuasa
rasa?
rasa apa?
bermacam rasa ada pada diri manusia.
ahh entahlah..
ketika cinta menjadi candu
dan candu menjadi batu
batu berasal dari rasa
sehingga rasa itu membatu
bahkan berlumut

Jumat, 05 Oktober 2018

RASA

RASA


Tentang rasa yang semakin terasa ada
Bagaimana rasa itu tak semakin ada
Jikalau tidak setiap hari bertemu
Sepatah dua patah kata saling berbalas
Dengan tujuan saling bertegur sapa
Allahu rob...
Diakah yang kan kau persatukan denganku?
Jika iya, tolonglah hamba untuk menahan rasa ini
Menjaga rasa ini, bersabar akan sebuah waktu
Dan ubahlah rasa yang semakin terasa ada ini
Menjadi rasa biasa untuk sementara
Pertemukan kembali di waktu yang tepat
Dan persatukanlah kami dengan segala ridhomu