Berbuat baik adalah suatu hal yang harus dibudidayakan, berbuat baik tidak boleh berharap balasan, karna yang berhak membalas hanyalah yang maha kuasa

Minggu, 12 Februari 2017

Sahabat Ghoib

Sahabat Ghoib
Malam yang gelap. Hitam pekat. Sendiri sunyi sepi dan aku benci. Aku hanya bisa memandangi mereka yang sudah melelapkan diri. “Ah... selalu saja seperti itu hari-hariku”. Dalam hatiku yang selalu menggerutu. Entah mengapa aku selalu merasa sepi dan tak bisa merasakan kehadiran mereka. Alunan merdu dari jangkrik dan kodok tiba-tiba saja memecah keheningan. Ditambah lagi sayup-sayup angin yang begitu sepoi telah berhasil membuat bulu kuduku terangkat jingkrak. Tetap saja aku merasa sepi. Suara tertawa kecil seorang wanita berhasil masuk ke daun telinga. Siapa dia? Aku tak pernah tau. Aku tak pernah melihat wajahnya. Tapi aku bisa merasakan keberadaanya. Ingin kali rasanya aku bisa berkomunikasi dengannya. Namun, entahlah semua karna ilmuku belum seberapa. Sampai kapan? Sampai kapan? Dan sampai kapan? Sampai kapan aku bisa berkomunikasi dengannya. Dia yang selalu hadir dikala aku merasa sepi dan tersakiti. Dia yang seolah selalu memberi bisikan baik  ketika aku hendak berbuat kurang baik. Ah.. benar-benar aku penasaran bagaimana wujud dari sosok itu. Dalam bayanganku dia memiliki rambut yang panjang dan paras yang cantik.. kenapa aku menyimpulkan seperti itu? Entahlah.. mungkin aku bisa dibilang gila oleh mereka yang tak mempercayai hal itu.
Hari telah berlalu. Aku tetap saja seperti itu. Tak bisa merasakan kehadiran seorang teman yang bisa dilihat dengan kasat mata. Apa aku udah benar-benar gila? Ayah.... aku kenapa? Apa aku sungguh gila? Atau karna aku terlahir menjadi semata wayang? Ayah... jawab pertanyaanku ayah... seketika itu ayahku hanya tersenyum dan berkata “Nduk kamu tidak apa-apa, bersyukurlah karna kamu bisa merasakan keberadaan mereka yang tidak semua orang bisa merasakannya”. Jawaban yang aneh. Membuatku semakin linglung. Tidak hanya itu, akupun terkadang menangis sendiri tanpa sebuah alasan. Aku butuh teman yang bisa dilihat dengan kasat mata. Tapi aku masih sulit merasakan kehadiran mereka. Hikz...hikz... aku kembali menangis. Aduh, aku kenapa? Benar-benar aku orang yag aneh. Tak bisa memahami diri sendiri.
Beberapa tahun kemudian masih saja aku merasa kesepian. Hingga akhirnya telah kutemukan sebuah kata sahabat. Apa sih sahabat? Mereka bilang sahabat adalah teman yang akan selalu ada. Yakin ada orang seperti itu? Seribu satu orang yang mau seperti itu. Terlebih dijaman sekarang yang terselimuti ke-egoisan. Susah hingga terlelah. Manusia oh manusia sebenarnya aku yang aneh atau kalian yang aneh?
Tak ada yang setia, semua hanya memanfaatkan apa yang ku punya. Sejauh ini seperti itu yang aku rasa. Benar-benar aneh. Kenapa aku bisa tahu tentang apa yang dipikirkan temanku. Apa kelicikan teman-temanku. Apakah aku indigo? Kalau iya kenapa aku tidak bisa berkomunikasi dengan sahabat ghoibku?. Karna keberanianku masih kurang. Ya benar sekali seperti itu. Hah... capek.. capek memiliki keinginan bisa bertemu dengan sahabat ghoibku. Capek dengan hal-hal yang aneh. Sekita hal itu sejenak hilang aku malah merasakan  kerinduan. Aneh, aku sungguh aneh.
Dengan wajah yang kurang begitu jelas, rambut yang panjang, dan senyum yang manis, semanis madu akhirnya pernah sekali ia muncul dihadapanku. Dibagian belakang motor ketika ku mengemudikannya sendiri. Hanya sendiri. Memang aku sudah terbiasa sendiri. Kemanapun itu. Hanya sahabat ghoibku yang selalu ada untukku. Ingin sekali aku berkomunikasi dengannya. Duhai mb muslimah..aku ingin berkomunikasi denganmu..... tapi pasti aku akan semakin terlihat gila.......

Cahaya... J L J