Berbuat baik adalah suatu hal yang harus dibudidayakan, berbuat baik tidak boleh berharap balasan, karna yang berhak membalas hanyalah yang maha kuasa

Senin, 23 November 2015

Puisi Korban PHP

mohon maaf kali ini aku buat puisi teruntuk masa laluku YNR, memang tidak pernah pacaran tapi sekedar HTS an, puisi ini aku buat untuk meluangkan apa yang telah aku rasakan dan puisi ini terinspirasi dari puisi gus mus


 Kau ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana



kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana
kau ini bagai mana?
kau bilang cinta tapi kau berdusta
kau menyuruhku setia tapi kau mendua
kau ini bagaimana?
kau bilang aku masa depanmu
tapi ternyata aku hanya masa lalumu
kau ini bagaimana?
kau lontarkan janji, tapi tak kau tepati
kau ucapkan kata manis tapi kau berbuat pahit
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
bersambung

Rabu, 18 November 2015

SIAPA ANDA?



EGOIS ATAU SOSIALIS?
Manusia diciptakan oleh sang pencipta sebagai makhluk sosial, yaitu saling mebutuhkan satu sama lain. Tapi anehnya manusia yang sekarang ini sudah jarang yang menerapkan teori tersebut. Mengapa? Karena manusia yang sekarang itu rata-rata hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Selain itu, manusia juga memikirkan bagaimana dirinya bisa memanfaatkan orang lain bukan memikirkan bagaimana agar dia bermanfaat untuk orang lain. Rasa sosialis semakin berkurang dan rasa egoispun semakin bertambah. Merasa bisa melakukan apapun sendiri, menganggap dia paling bisa, dan memnganggap dia paling pintar, tak pernah bisa menghargai orang lain dan apa yang dimiliki orang lain.
          Saat ini saya mengaji disebuah pondok pesantren. Pada saat itu pak kyai bilang “mbak kamu kuliah jangan cari gelar ya, tapi carilah ilmu dan pikirkan bagaimana caranya agar kamu bisa menggelar ilmu, gelar itu gak penting tapi menggelar ilmu yang kamu punya itu merupakan suatu hal yang sangat terpuji”. Perkataan tersebut membuatku teringat kepada bapak yang sedang dirumah sana, yang sudah lama tak berjumpa. Bapakku pernah berkata seperi itu kepadaku. Hanya sedikit berbeda, perkataan bapakku seperti ini “kamu jangan sekedar mengejar gela sarjana, tapi ilmunya, gimana ilmumu bisa bermanfaat untuk orang lain, apalagi untuk masyarakat disini”.  Hal itu membuatkku berpikir “andai banyak orang yang seperti itu pasti Negara kita ini akan menjadi Negara yang sangat cerdas”. Tapi sayangnya hanya sedikit orang yang mau berpikir dan menerapkan seperti itu.
          Pada saat itu pula aku teringat perkataan dari seorang ibu. Ibu surya namanya. Yaitu seperti ini :
Ibu surya    : jadi kuliah mana?
Saya            : belum dapat, do’anya saja bu.
Ibu surya    : anakku sudah dapat tempat kuliah di ptn swasta.
Saya            : iya selamat bu, saya masih nunggu pengumuman.
Ibu surya    : udahlah tidak apa-apa diswasta, yang penting kuliah dan besuk bisa mendapatkan pekerjaan yang enak dan dapat gaji yang lumayan.
Saya hanya bisa tersenyum dan bertanya-tanya pada diri saya sendiri setelah mendengar perkataan ibu tersebut, kenapa hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya memikirkan harta. Lagi-lagi keegoisan yang muncul pada orang tersebut, harta untuk kebahagiaannya, untuk hidup berfoya-foya, untuk hidup yang mewah dan jarang sedekah atau bahkan tidak pernah sedekah. Ya sekarang terserah pada diri masing-masing mau egois atau sosialis. Kalau mau sosialis mari kita rubah niat kita kuliah untuk apa? Tapi kalau mau egois ya silahkan. Khoirunnas anfusahum linnas. Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi orng lain.
Nur Wakhidah mahasiswa IAIN Surakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Bahasa Indonesia